Dalam seni batik dikenal motif tradisional dan motif kreasi baru atau disebut juga motif modern. Motif tradisional yaitu motif yang sudah ada sejak jaman dahulu dan digunakan secara turun-temurun sampai sekarang. Hal ini disebabkan motif tradisional ada hubungannya dengan kepercayaan dan mempunyai nilai filosofi yang sangat tinggi.
Motif batik tradisional yang kita miliki sebenarnya sangat banyak jumlahnya. Namun pada Bab ini kita hanya akan mempelajari tentang motif tumpal, kawung, liris/lereng, pilin, swastika, meander dan tumbuhan.
Motif Tumpal
Motif tumpal yaitu motif batik tradisional yang memiliki bentuk dasar segi tiga sama kaki. Motif ini biasanya digunakan sebagai hiasan pinggir pada batik tradisional. Variasi motif tumpal dilakukan dalam memberi hiasan pengisinya atau mewarnainya.
Motif Kawung
Motif kawung yaitu motif batik tradisional yang mempunyai bentuk dasar menyerupai buah kolang kaling yang berkelompok dalam satu lingkaran. Dalam bahasa sunda kawung berarti buah arena atau kolang kaling. Kemungkinan dari kata itulah motif ini dinamakan. Motif ini termasuk dalam kategori motif ceplokan. Motif kawung telah digunakan sejak jaman Hindu-Budha. Hal ini terbukti dari penemuan ragam hias ini pada patung Kertarajasa di candi Ngrimbi (Jombang).
Motif Liris/ Lereng
Motif liris atau motif lereng yaitu motif batik tradisional yang mempunyai bentuk dasar garis-garis miring sejajar. Jadi batik liris yaitu batik yang motif pokoknya berupa garis-garis miring sejajar. Untuk menambah keindahan motif ini biasanya diantara garis-garis tersebut dihiasi dengan motif tumbuhan seperti, bunga, daun, titik, atau yang lainnya.
Motif Pilin
Motif pilin yaitu motif batik tradisional yang memiliki bentuk dasar huruf “S”. Pola dasar ini disusun berjajar dan saling berhadapan. Pola pilin yang saling berhadapan ini sering disebut dengan pilin ganda. Untuk motif pilin pada batik biasanya muncul dalam bentuk motif parang.
Motif Swastika
Motif swastika yaitu motif batik tradisional yang mempunyai bentuk dasar huruf “Z” yang saling berpotongan. Dalam batik motif swastika ini tidak pernah berdiri sendiri namun selalu berkaitan, berkelompok, atau saling berhubungan. Motif swastika yang saling berhubungan disebut dengan motif banji.
Motif Meander
Motif meander yaitu motif batik tradisional yang memiliki bentuk dasar huruf “T”. Dalam motif batik, motif ini biasanya digunakan pada hiasan pinggir atau tepi. Motif ini merupakan pengaruh dari cina yang datang ke Indonesia.
Motif Tumbuhan
Motif yang paling banyak dan sering digunakan dalam batik tradisional maupun modern adalah motif tumbuhan. Ragam motif tumbuhan antara lain; bunga, daun, kuncup, tangkai, sulur, dan sebaginya.
Demikian motif batik tradisional yang sering digunakan oleh para pembuat batik. Jika saat ini Anda membutuhkan kemeja batik pria dengan motif batik tradisional, silahkan kunjungi link berikut : www.hanleebatik.com . Online shop yang satu ini menjual berbagai macam jenis kemeja batik pria dengan motif dan model yang berbeda-beda. Selamat berbelanja
0 Response to "Motif Batik Tradisional"
Post a Comment