Terapis Amatir Perkosa Pasiennya yang Sedang Dihipnosis

Bukannya membantu mengatasi masalah si pasien, pria muda ini malah menyalahgunakan kemampuannya sebagai seorang ahli hipnotis untuk melakukan tindakan tak terpuji. Saat pasien dalam keadaan tak sadar, ia justru memperkosanya.


Pria bernama Kevin Christian Geyes ini sebenarnya masih terbilang amatir di bidang ilmu hipnotis. Namun ia sudah punya pelanggan, yang tak lain korban pelecehan seksual yang ditudingkan kepadanya baru-baru ini.

Si pasien, yang identitasnya dirahasiakan tersebut terlihat beberapa kali mengunjungi kediaman Kevin di Kennewick untuk mendapatkan terapi.

Namun entah setan apa yang merasuki Kevin saat itu. Pada kunjungan si pasien yang terakhir, yakni pada tanggal 4 Juni tahun lalu, Kevin menghipnosis si pasien dan memintanya untuk menutup seluruh inderanya, kecuali indera pendengarannya.

Bangun-bangun, si pasien mengatakan baju yang dikenakannya saat itu masih utuh. Namun kepada pihak berwajib, ia samar-samar ingat bahwa Kevin melakukan pelecehan seksual kepadanya.

Sesampainya di rumah, si pasien mengaku menemukan bukti tindakan keji itu di bajunya. Lantas si pasien yang juga tidak diketahui usianya itu mencoba mengirimkan pesan singkat kepada si terapis untuk menanyakan tindakan pelecehan yang dilakukannya.

Secara mengejutkan, Kevin meminta maaf kepada si pasien. Bahkan ketika si pasien melapor ke pihak berwajib dan polisi memeriksa pria ini, ia mengakui bila telah menyentuh si pasien secara tidak senonoh dan menyatakan penyesalannya.

Kevin pun ditahan dan dijadwalkan untuk menjalani persidangan di Benton County Superior Court, Washington pada bulan Januari 2014. Pria berumur 25 tahun itu dituding melakukan tindakan pelecehan seksual kepada seseorang yang tidak sedang memiliki kesadaran mental dan tak berdaya.

Namun belakangan Kevin malah dilepaskan. Ia juga diperintahkan majelis hakim untuk tidak melakukan kontak sama sekali dengan si pasien selama satu tahun.

"Ia menyadari bahwa ia mengambil keuntungan ketika pasiennya sedang berada di bawah pengaruh hipnosis dan menyatakan penyesalannya," tandas jaksa Megan Whitmire terkait keputusan majelis hakim untuk melepaskan Kevin, seperti dikutip dari Tri-City Herald.

Sumber : detik health